- Data Flow Diagram (DFD)
Data flow diagram (DFD)
adalah suatu diagram yang menggunakan notasi-notasi untuk menggambarkan arus
data dari sistem, yang penggunanya sangat membantu untuk memahami sistem secara
logika, terstruktur dan jelas. Berdasarkan penjelasan tersebut penulis menggambarkan
sistem akuntansi penggajian usulan dari flowchart
ke dalam data flow diagram (DFD).
- Diagram Konteks
Penjelasan dari diagram konteks
ini adalah sistem penggajian adalah sebagai berikut :
Sistem
Penggajian karyawan diawali dengan system menerima Data Karyawan dan
Daftar Absensi Karyawan dari Karyawan. Sistem juga menerima Surat Keputusan
Pengangkatan Karyawan (SKPK) dari Direktur. Kemudian system menghasilkan Slip
Gaji yang akan diberikan kepada Karyawan dan Laporan Penggajian yang akan
diberikan kepada Direktur.
- Diagram Nol
Dalam sistem
penggajian terdapat 5 proses yaitu, Mengotorisasi Daftar Absensi Karyawan,
Membuat Daftar Gaji Karyawan, Mendistribusikan Gaji, Menyetujui dan Mentransfer
Gaji, dan Membuat Laporan Penggajian. Pada proses membuat Daftar Potongan
Ketidakhadiran Karyawan terdapat proses lanjutan yaitu, Membuat Rekapan Potongan
Ketidakhadiran Karyawan dan Membuat Daftar Pembayaran Gaji Outsourcing. Dan
pada proses Menyetujui dan Mentransfer Gaji terdapat proses lanjutan, yaitu
membuat BKK dan membuat Slip Gaji.
Pada proses
mengotorisasi Daftar Absensi Karyawan (DAK) , sistem menerima Daftar Absensi
Karyawan (DAK) dari karyawan. Kemudian sistem membutuhkan Data Absensi untuk menginput jam hadir. Lalu sistem memberikan DAK
yang diotorisasi ke proses selanjutnya.
Dalam proses
Membuat Daftar Potongan
Ketidakhadiran Karyawan (DPKK), sistem membutuhkan data absen, data
potongan pinjaman, dan data potongan BPJS, sistem menghasilkan RPKK dan DPGO yang akan
diserahkan ke proses selanjutnya.
Dalam proses
Mendistribusikan Gaji sistem
menyerahkan BKK, SG dan FC DPGO
ke proses menyetujui dan mentransfer gaji dan menerima SKPK dari direktur.
Pada proses
menyetujui & mentransfer gaji, sistem menerima BKK, SG, dan FC DPGO dari proses
sebelumnya. Kemudian sistem memberikan SG yang telah disetujui kepada karyawan
dan memberikan ke proses selanjutnya.
Pada proses
membuat laporan penggajian, sistem menerima SG yang telah disetujui dari proses
sebelumnya. Kemudian sistem menghasilkan Laporan Penggajian yang selanjutnya
diberikan kepada Direktur.
- Diagram 1 Proses 2
Dalam proses Membuat Daftar Potongan
Ketidakhadiran Karyawan (DPKK) terdapat proses lanjutan yaitu proses Membuat
Rekapan Potongan
Ketidakhadiran Karyawan (RPKK) yang memperoleh DAK yang diotorisasi dari
proses sebelumnya. Kemudian sistem membutuhkan data potongan absensi karyawan
untuk menginput data potongan absensi karyawan, lalu sistem menghasilkan Rekapan
Potongan
Ketidakhadiran Karyawan yang akan diserahkan ke kegiatan selanjutnya
yaitu Membuat Daftar Pembayaran Gaji Outsourcing. Kemudian sistem
membutuhkan data potongan pinjaman, data
potongan absensi, data potongan BPJS. Kemudian system akan menghasilkan Rekapan
Potongan
Ketidakhadiran Karyawan (RPKK) dan Daftar Pembayaran Gaji Outsourcing yang
akan diberikan ke proses selanjutnya.
- Diagram 1 Proses 3
Pada
proses Mendistribusikan Gaji, terdapat proses lanjutan yaitu membuat BKK yang menerima
RPKK dan DPGO dari proses
sebelumnya dan Surat Keputusan Pengangkatan Karyawan (SKPK) dari Direktur.
Kemudian sistem menghasilkan BKK yang akan diberikan ke kegiatan selanjutnya
yaitu membuat slip gaji. Lalu sistem menghasilkan BKK, SG, dan FC DPGO untuk dilanjutkan ke
proses selanjutnya.
- ERD (Entity Relation Diagram)
ERD (Entity Relation Diagram) merupakan tekhnik grafis
yang menggambarkan skema database.
Sistem penggajian pada PT. Dwi Mitra Cempaka diawali
oleh membuat data karyawan yang dilakukan oleh bagian operasional. Lalu bagian
operasional membuat daftar absensi karyawan. Setelah itu perhitungan dan
pendistribusian penggajian secara periodik dilakukan oleh bagian keuangan dan
pencatatannya dilakukan oleh akuntansi.
Perancangan database dengan diagram hubungan entitas
(ERD) terdapat 4 entitas yaitu, entitas absensi,
entitas pegawai, entitas jabatan, dan entitas gaji. Entitas Pegawai dihubungkan oleh
relasi melakukan dengan entitas
absensi. Entitas Pegawai dihubungkan dengan relasi memiliki dengan entitas jabatan. Entitas Pegawai dihubungkan dengan
relasi menerima dengan entitas gaji.
Untuk setiap pegawai pasti melakukan satu absensi maka
kardinalitas hubungan relasinya adalah one
to many. Untuk setiap pegawai pasti memiliki satu jabatan maka kardinalitas
hubungan relasinya adalah one to many.
Untuk setiap pegawai menerima satu kali gaji maka kardinalitas hubungan
relasinya adalah one to many.